Kamis, 24 Desember 2015

CARA ANALISIS MENCARI KOLERASI DAN CONTOHNYA

Korelasi (correlation) adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Dua variable dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada variable yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur, dengan arah yang sama atau dapat pula dengan arah yang berlawanan. Bila dua variabel tersebut dinyatakan sebagai variabel X dan variabel Y, maka apabila variabel X berubah, variabel Y pun berubah dan sebaliknya. Untuk nilai koefisien korelasi berada diantara -1 sampai dengan 1. Jika nilai korelasinya menunjukkan angka negatif ini menunjukkan hubungan variabel X dan Y mempunyai hubungan negatif atau berlawanan arah yaitu dengan adanya kenaikan variabel X maka akan diikuti dengan penurunan variabelY begitu pula sebaliknya, serta jika angka korelasinya menunjukkan angka positif ini menunjukkan hubungan variabel X dan Y mempunyai hubungan positip atau searah yaitu dengan adanya kenaikan variabel X maka akan diikuti pula dengan kenaikan variabel Y begitu pula sebaliknya. Jika nilai korelasi mendekati angka nol berarti menggambarkan bahwa hubungan dua variabel tersebut semakin lemah. Tetapi jika angka korelasinya semakin menjauh dari angka nol yaitu mendekati angka 1 atau -1 berarti hubungan dua variabel tersebut semakin kuat.
Dari data pada table di atas kita dapat mencari korelasinya dengan Excel 2007
sebai berikut:
1. Ketiklah data di atas dalam Excel 2007 seperti berikut:
Penulisan jangan sampai ada coloum yang kosong di atas nama kolom
2. Klik menu Data dan Data Analysis akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini.
3. Double klik correlation, akan muncul kotak seperti berikut:
4. Pada Input Range kita isikan range data yang kita punya. Contoh di atas data kita
ada pada range B1 sampai C11 (termasuk label kita masukkan). Selanjutnya kita cawang Labels in firs row dengan maksud agar label (tinggi badan dan berat badan) juga diikutkan dalam output korelasi. Pada Output range kita isikan range dimana output akan ditempatkan. Kasus di atas saya tempatkan di kolom F5. Setelah itu klik
OK.
5. Hasilnya seperti dibawah iniNampak bahwa korelasi antara tinggi badan dengan berat badan sebesar 0,946  dengan tanda positif, yang berarti bahwa ada hubungan yang sangat erat antara tinggi badan dengan berat badan, atau berat badan seseorang dapat diprediksi dari tinggi badannya.

6. Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tersebut signifikan (bermakna) atau tidak, kita diskusikan dengan table r dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) dari table r dengan db (derajat bebas) 2, maka 10-2 = 8, yang artinya kita lihat pada table dengan n = 8 Tutorial Mencari Koefisien Korelasi dan Regresi dengan tingkat signifikansi menunjukkan bahwa rhitung berhubungan dengan berat badan.variable lain yang diketahui (predictor).Garis regresi mungkin merupakan garis lurus (linier),engkung hasil suatu penyelidikan yangengan nilai tersebut.

SUMBER : http://syahrialidroes.files.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar